Kitab Suci Alquran yang diturunkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril 15 abad lalu di
Jazirah Arab secara menakjubkan telah menyebutkan adanya mahluk hidup di luar
angkasa yang dinamakan dabbah, seperti disebutkan dalam Surat as-Syura'
ayat 29 dan Surat an-Nahl ayat 49.
Dalam bahasa Arab, dabbah memiliki makna makhluk hidup yang memiliki
jasad kasar, baik jantan maupun betina, baik berakal maupun tidak berakal.
Sehingga, makhluk hidup seperti manusia, Alien, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan
dapat digolongkan sebagai dabbah. Sedangkan makhluk halus seperti jin
dan setan bukan termasuk dabbah.
"Dan, sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit-langit dan Bumi dan apa yang ditebarkannya pada keduanya
dari makhluk melata (dabbah) dan Dia berkuasa mengumpulkannya apabila
dikehendaki-Nya". (Alquran,
surat as-Syura' [42]: 29).
"Dan, kepada Allah bersujud apa yang ada di
langit-langit dan Bumi daripada makhluk melata (dabbah) dan
malaikat-malaikat, sedang mereka tidak takabbur (arogan)" (Alquran, surat an-Nahl [16]: 49).
Ayat Alquran pada surat as-Syura'
ayat 29 dan surat an-Nahl ayat 49 di atas menantang para astronom untuk
menemukan adanya mahluk hidup di luar Bumi yang hingga sekarang belum pernah
diketahui keberadaannya.
Adanya UFO yang sering mampir ke Bumi, meski saat ini belum berhasil melakukan
kontak langsung secara fisik dengan manusia, namun ada juga yang mengaku telah
melakukan kontak fisik dengan alien, minimal mengindikasikan adanya mahluk
hidup berperadaban modern di luar Bumi.
Tidak menutup kemungkinan ilmu dan
kebudayaan mereka jauh lebih maju daripada umat manusia. Terbukti mereka sudah
mampu mencapai Bumi, sementara teknologi luar angkasa umat manusia di Bumi
belum mampu mencapai exoplanet di mana mereka tinggal yang jauhnya tahunan
cahaya dari Bumi.
Namun yang jelas, sekarang tinggal
menunggu waktu apakah ratusan tahun bahkan ribuan tahun mendatang pada abad
milenium ketiga atau keempat, umat manusia di Bumi akan mampu melakukan
perjalanan atau wisata ke luar angkasa sehingga melampaui sistem tata surya
Matahari yang saat ini memiliki delapan planet termasuk Bumi.
Dengan demikian diharapkan nantinya umat manusia di Bumi
dapat melakukan kontak langsung secara fisik dengan alien yang tinggal di
exoplanet, sebagaimana disebutkan dalam ayat Alquran di atas. Sehingga,
nantinya akan terjadi hubungan persahabatan yang disertai dengan ilmu teknologi
dan kebudayaan antara umat manusia di Bumi dengan alien di exoplanet.
Penemuan Planet Kepler 22-b, Gliese 581 d, Gliese 581 e, CoRo-Exo-7b, dan
exoplanet lainnya yang mirip dengan Bumi serta keberadaan Alien semakin
membuktikan kemukjizatan dan kebenaran Kitab Suci Alquran.
Penemuan Planet
Ada kabar menarik tentang
ditemukannya Bumi kedua (Bumi 2.0) yang diberi nama planet Kepler 22-b, sebuah
planet yang kondisinya mirip dengan Bumi yang letaknya sejauh 600 tahun cahaya
dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 10 triliun km).
Kalau di Bumi satu tahun 360 hari,
maka di Kepler 22-b 290 hari, tetapi ukuran massanya mencapai 2,4 kali massa
Bumi. Namun, bintang (Matahari) yang dikelilingi Kepler 22-b lebih kecil dan
lebih dingin dengan memancarkan cahaya 25 persen lebih redup dari Matahari.
Sedangkan jarak Kepler 22-b lebih
dekat 15 persen daripada jarak Bumi ke Matahari yang mencapai 150 juta km.
Kepler 22-b mengitari bintangnya pada Goldilock Zona, yakni wilayah yang dapat
ditinggali makhluk hidup sebagaimana Bumi terhadap Matahari. Diperkirkan planet
Kepler 22-b cocok untuk ditinggali manusia jika nantinya Bumi telah penuh sesak
di mana sekarang telah mencapai tujuh miliar orang.
Pertanyaannya, apakah manusia di
Bumi hidup sendirian di alam semesta yang sangat luas ciptaan Allah SWT ini?
Kalau jawabannya tidak, maka sesungguhnya manusia punya saudara yang hidup di
planet lain yang dikenal dengan Alien, makhluk hidup angkasa luar.
Planet Kepler 22-b ditemukan teleskop Kepler milik NASA dua tahun lalu, namun
baru sekarang diumumkan setelah didapat kepastian kondisinya mirip Bumi yang
dapat ditinggali mahluk hidup. Tidak menutup kemungkinan Alien juga hidup di
Kepler 22-b atau exoplanet (planet di luar sistem tata surya Matahari) lainnya.
Sejak teleskop Kepler diluncurkan
NASA pada Maret 2009 lalu, telah ditemukan 2.326 exoplanet. Dari jumlah
sebanyak itu, hanya 48 planet yang masuk dalam Goldilock Zona dan hanya 10
planet yang bentuknya mirip dengan Bumi dan berputar mengelilingi Mataharinya,
salah satunya Kepler 22-b.
Sebelumnya, astronom di Carnegie
Institute Washington juga telah menemukan Planet Gliese 581 e dan Gliese 581 d
yang disebut mempunyai tanda-tanda kehidupan yang mirip dengan Bumi. Planet itu
berada pada jarak 20 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra.
Sebuah penemuan yang luar biasa dan pertanda baik adanya sebuah planet yang
memiliki sifat habitable (kemungkinan bisa didiami makhluk hidup).
Sementara itu, seorang astronom
Prancis juga mengumumkan telah menemukan sebuah planet yang lebih kecil yang
kemudian diberi nama CoRo-Exo-7b, yang diperkirakan memiliki massa 1,7 massa
Bumi, mengintari sebuah orbit bintang dan disebut memiliki ciri-ciri seperti
Gliese 581 e.
Penemuan planet Gliese 581 d dan Gliese 581 e pada sistem Tata Surya Gliese dan
penemuan planet CoRo-Exo-7b oleh para astronom Prancis, memperkuat keyakinan
adanya sistem kehidupan di luar Bumi.
Penemuan tersebut semakin menguatkan
adanya sistem kehidupan di luar Bumi dengan kondisi yang mirip kehidupan di
Bumi seperti keberadaan air dan oksigen serta mahluk hidup.
Beberapa planet tersebut hanya sedikit lebih besar daripada Bumi. Sementara,
saat ini telah ditemukan lebih dari 2.326 exoplanet di alam semesta dan akan
terus bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.
Dari jumlah sebanyak itu, seperlima
planet berasal dari 30 sistem tata surya yang berbeda-beda pada Galaksi Milky
Way (Bima Sakti) di mana sistem tata surya Matahari dengan delapan planetnya
termasuk Bumi berada di dalamnya, sementara lainnya berada pada Galaksi
Andromeda, tetangga Galaksi Milky Way yang berjarak 1,5 juta tahun cahaya dari
Bumi.